Dokumen tersebut membahas tentang algoritma dan pemrograman Matlab. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep algoritma dan flowchart serta penggunaan kontrol program seperti if-else, for, dan while dalam pemrograman Matlab.
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan parametrik, termasuk definisi, kurva parametrik, turunan pertama dan kedua, luas area dan panjang busur, serta contoh-contoh soal.
Dokumen tersebut berisi daftar nama delapan orang anggota kelompok beserta NIM masing-masing. Kemudian menjelaskan metode integrasi trapesium untuk menghitung luasan kurva dengan membagi metodenya menjadi dua yaitu satu pias dan banyak pias disertai contoh soalnya. Terakhir menjelaskan algoritma metode integrasi trapesium dalam bahasa C++.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Laplace dan beberapa fungsi dasar yang terkait dengan transformasi Laplace seperti fungsi tangga, fungsi periodik, dan impuls. Secara singkat, dokumen tersebut memberikan definisi transformasi Laplace dan rumus-rumus dasar serta contoh penerapannya dalam menyelesaikan masalah nilai awal dan masalah diferensial biasa.
Deret Fourier merupakan metode untuk mewakili fungsi periodik menggunakan kombinasi fungsi sinus dan kosinus. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar deret Fourier, rumus koefisien deret Fourier, sifat keortogonalan fungsi trigonometri, dan contoh penerapan deret Fourier untuk berbagai fungsi periodik.
The document discusses Stokes' theorem, which relates the line integral of a vector field F around a closed oriented curve C to a surface integral of the curl of F over any surface S whose boundary is C. It provides the mathematical definition of Stokes' theorem, an analogy to Green's theorem, and an example proof for a special case where the surface S is the graph of a function z=g(x,y). It also gives two examples of using Stokes' theorem to calculate line integrals.
Transformasi Laplace merupakan transformasi integral yang digunakan untuk merubah persoalan diferensial berkala menjadi persoalan aljabar. Transformasi Laplace memiliki sifat linearitas dan keberadaannya tergantung pada kontinuitas dan keterbatasan eksponensial fungsi.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Interpolasi polinomial Newton menggunakan persamaan rekursif untuk menghitung koefisien polinomial berdasarkan beda terbagi hingga dari data titik. Metode ini diterapkan untuk memperkirakan nilai fungsi di luar data titik yang diketahui dengan menggunakan polinomial hasil interpolasi.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang basis, dimensi, dan teorema-teoremanya dalam aljabar linier. Definisi dimensi ruang vektor dijelaskan sebagai jumlah maksimum vektor yang bebas secara linier. Teorema utama menyatakan bahwa setiap n vektor yang bebas linier dari ruang vektor berdimensi n merupakan sistem pembentuknya. Contoh soal tentang menentukan basis dan dimensi ruang vektor diberikan
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Secara garis besar dibahas tentang bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan non homogen seperti metode koefisien tak tentu dan metode variasi parameter beserta contoh soalnya.
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
Dokumen ini membahas tentang pertemuan ke-7 mata kuliah aplikasi integral rangkap dua. Pertemuan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan integral rangkap dua untuk menghitung pusat massa lamina dan momen inersia lamina. Terdapat contoh soal dan latihan mengenai penghitungan pusat massa dan momen inersia menggunakan integral rangkap dua.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi bernilai vektor, termasuk definisi, notasi, contoh fungsi vektor, domain fungsi vektor, persamaan parameter garis dan kurva, grafik fungsi vektor, serta sifat-sifat fungsi vektor seperti ekivalensi dan limit fungsi vektor.
Dokumen tersebut membahas berbagai sistem koordinat termasuk koordinat Kartesius, koordinat polar, koordinat tabung, dan koordinat bola beserta konversi antara sistem-sistem koordinat tersebut. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya terkait empat sistem koordinat utama.
Materi algoritma dan pemrograman insan unggul newasdammantap
Dokumen tersebut berisi informasi kontak dan penjelasan tentang mata kuliah Algoritma dan Pemrograman. Terdapat penjelasan tentang penilaian, pokok bahasan, referensi, tahapan pemrograman, penulisan algoritma, contoh soal, dan penjelasan tentang struktur pemrograman seperti input output, variabel, operator, pemilihan, dan perulangan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Laplace dan beberapa fungsi dasar yang terkait dengan transformasi Laplace seperti fungsi tangga, fungsi periodik, dan impuls. Secara singkat, dokumen tersebut memberikan definisi transformasi Laplace dan rumus-rumus dasar serta contoh penerapannya dalam menyelesaikan masalah nilai awal dan masalah diferensial biasa.
Deret Fourier merupakan metode untuk mewakili fungsi periodik menggunakan kombinasi fungsi sinus dan kosinus. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar deret Fourier, rumus koefisien deret Fourier, sifat keortogonalan fungsi trigonometri, dan contoh penerapan deret Fourier untuk berbagai fungsi periodik.
The document discusses Stokes' theorem, which relates the line integral of a vector field F around a closed oriented curve C to a surface integral of the curl of F over any surface S whose boundary is C. It provides the mathematical definition of Stokes' theorem, an analogy to Green's theorem, and an example proof for a special case where the surface S is the graph of a function z=g(x,y). It also gives two examples of using Stokes' theorem to calculate line integrals.
Transformasi Laplace merupakan transformasi integral yang digunakan untuk merubah persoalan diferensial berkala menjadi persoalan aljabar. Transformasi Laplace memiliki sifat linearitas dan keberadaannya tergantung pada kontinuitas dan keterbatasan eksponensial fungsi.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Interpolasi polinomial Newton menggunakan persamaan rekursif untuk menghitung koefisien polinomial berdasarkan beda terbagi hingga dari data titik. Metode ini diterapkan untuk memperkirakan nilai fungsi di luar data titik yang diketahui dengan menggunakan polinomial hasil interpolasi.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang basis, dimensi, dan teorema-teoremanya dalam aljabar linier. Definisi dimensi ruang vektor dijelaskan sebagai jumlah maksimum vektor yang bebas secara linier. Teorema utama menyatakan bahwa setiap n vektor yang bebas linier dari ruang vektor berdimensi n merupakan sistem pembentuknya. Contoh soal tentang menentukan basis dan dimensi ruang vektor diberikan
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial orde dua homogen dan non homogen. Secara garis besar dibahas tentang bentuk umum persamaan diferensial orde dua, solusi homogen, dan metode penyelesaian persamaan non homogen seperti metode koefisien tak tentu dan metode variasi parameter beserta contoh soalnya.
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
Dokumen ini membahas tentang pertemuan ke-7 mata kuliah aplikasi integral rangkap dua. Pertemuan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan integral rangkap dua untuk menghitung pusat massa lamina dan momen inersia lamina. Terdapat contoh soal dan latihan mengenai penghitungan pusat massa dan momen inersia menggunakan integral rangkap dua.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi bernilai vektor, termasuk definisi, notasi, contoh fungsi vektor, domain fungsi vektor, persamaan parameter garis dan kurva, grafik fungsi vektor, serta sifat-sifat fungsi vektor seperti ekivalensi dan limit fungsi vektor.
Dokumen tersebut membahas berbagai sistem koordinat termasuk koordinat Kartesius, koordinat polar, koordinat tabung, dan koordinat bola beserta konversi antara sistem-sistem koordinat tersebut. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya terkait empat sistem koordinat utama.
Materi algoritma dan pemrograman insan unggul newasdammantap
Dokumen tersebut berisi informasi kontak dan penjelasan tentang mata kuliah Algoritma dan Pemrograman. Terdapat penjelasan tentang penilaian, pokok bahasan, referensi, tahapan pemrograman, penulisan algoritma, contoh soal, dan penjelasan tentang struktur pemrograman seperti input output, variabel, operator, pemilihan, dan perulangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian algoritma dan contoh-contohnya, serta simbol-simbol yang digunakan dalam membuat flowchart program. Juga dibahas tentang struktur bahasa pemrograman Pascal seperti deklarasi variabel, input output, operator, dan contoh-contoh soal algoritma sederhana.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan konsep dasar bahasa pemrograman C, meliputi proses penerjemahan bahasa C, contoh program sederhana, konsep variabel dan memori, operator aritmatika, struktur kontrol seperti pengambilan keputusan dan pengulangan.
Dokumen tersebut memberikan contoh algoritma dan program Java menggunakan struktur pengulangan while untuk menghitung deret bilangan, menampilkan teks berulang kali, dan menghitung rata-rata dari input pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi pilihan IF dan Case Of dalam bahasa pemrograman. Fungsi IF digunakan untuk membuat kondisi dalam program, sedangkan Case Of digunakan untuk memilih salah satu pilihan dari beberapa pilihan yang tersedia. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh penggunaan kedua fungsi tersebut beserta penjelasan cara kerjanya.
apa hubungan operasi matematika dengan alogaritma?
Di materi kali kita bahas mengenai hubungan alogaritma dengan operasi matematika.
*materi ini dibuat oleh dosen saya atas nama Habibah Nurfauziah, S.Kom, M.Si beliau merupakan salah satu dosen di STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA
Dokumen ini membahas tentang algoritma dan flowchart. Terdapat penjelasan tentang definisi algoritma, contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari dan komputer, jenis proses algoritma, kriteria algoritma, serta penjelasan tentang flowchart dan pseudo code. Mahasiswa diberikan tugas kelompok untuk membuat algoritma dan flowchart dari beberapa permasalahan yang diberikan dan akan dipresentasikan hasilnya.
Dokumen ini membahas tentang algoritma dan flowchart. Terdapat penjelasan tentang definisi algoritma, contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari dan komputer, jenis proses algoritma, kriteria algoritma, serta penjelasan tentang flowchart dan pseudo code. Mahasiswa diberikan tugas kelompok untuk membuat algoritma dan flowchart dari beberapa permasalahan yang diberikan dan akan dipresentasikan hasilnya.
Algoritma merupakan urutan langkah-langkah sistematis untuk memecahkan masalah. Terdapat beberapa struktur dasar algoritma seperti runtunan, pemilihan, dan pengulangan. Runtunan melaksanakan instruksi secara berurutan, pemilihan melaksanakan salah satu aksi berdasarkan kondisi, dan pengulangan mengulang instruksi berdasarkan kondisi.
1. Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar algoritma dan konsep-konsep pemrograman dasar seperti tipe data, variabel, operator, algoritma, pseudocode, dan flowchart.
2. Terdapat penjelasan mengenai definisi algoritma, konsep algoritma, struktur algoritma, berbagai tipe data yang digunakan dalam pemrograman, variabel, operator aritmatika dan perbandingan, serta penggunaan pseudocode dan flowchart dalam menyajikan algoritma.
3. Dokumen ini bertujuan
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...Simon Patabang
1. Algoritma genetika digunakan untuk mencari rute terpendek dalam jaringan komputer dengan 10 node. Rute terpendek dari node 1 ke node 10 adalah 1-2-5-8-10 dengan jarak 10 satuan, sedangkan rute terpendek dari node 1 ke node 9 adalah 1-4-6-9 dengan jarak 7 satuan.
2. Parameter algoritma genetika seperti jumlah populasi, probabilitas crossover, dan probabilitas mutasi mempengaruhi waktu komputasi.
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
Penelitian ini menganalisis jatuh tegangan pada sistem distribusi listrik tanpa dan dengan menggunakan sistem SWER. Hasil analisis menunjukkan bahwa jatuh tegangan pada sistem tanpa SWER adalah 45,481 Volt atau 19,689%, sedangkan pada sistem dengan SWER hanya 2,458 Volt atau 1,064%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem SWER dapat mengurangi jatuh tegangan pada jaringan distribusi tegangan rendah di
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanSimon Patabang
1. Penelitian ini menganalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan kapasitas daya terpasang pada instalasi rumah tangga. 2. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan menambahkan kapasitor daya, kapasitas daya terpasang dapat bertambah sebesar 10% pada faktor daya 0,85-0,95. 3. Kesimpulannya, kapasitor daya dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya
1. Pengabdian kepada masyarakat ini memberikan penyuluhan tentang pengolahan air minum biasa menjadi air minum alkali dengan teknologi elektrolisis secara mandiri di rumah.
2. Proses elektrolisis menghasilkan air basa dengan pH 7,6-9,5 dan air asam yang dapat digunakan untuk perawatan wajah.
3. Lima unit alat pengolahan air sederhana didistribusikan kepada lima rumah tangga untuk memproduksi
Pelatihan membuat alat pengolahan air alkali rumah tangga menggunakan teknologi elektrolisis memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat air alkali bagi kesehatan dan cara membuat alat tersebut secara mandiri. Hasil pelatihan menunjukkan para peserta mampu membuat 6 buah alat pengolahan air alkali yang dapat digunakan di rumah masing-masing.
Dokumen tersebut membahas analisis komponen yang dibutuhkan untuk merencanakan instalasi listrik pada rumah tinggal. Termasuk di dalamnya adalah perhitungan jumlah saklar, stop kontak, panjang kabel, biaya bahan dan tenaga kerja, serta total biaya instalasi berdasarkan contoh gambar denah rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC paralel, termasuk definisi impedansi dan admitansi pada rangkaian paralel, rumus-rumus untuk menghitung arus dan daya pada masing-masing cabang, serta sifat rangkaian tergantung nilai arus listrik induktor dan kapasitor.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC seri dan bagaimana menghitung beberapa parameter listriknya seperti impedansi, arus, tegangan pada setiap komponen, sudut fasa, dan daya. Diberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan cara penyelesaian masalah rangkaian RLC seri.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis beban arus bolak-balik yaitu beban resistif, induktif, dan kapasitif. Beban resistif memiliki tegangan dan arus yang sefase. Beban induktif memiliki arus yang tertinggal 90 derajat dari tegangan. Beban kapasitif memiliki arus yang mendahului tegangan 90 derajat.
Rangkuman dokumen tentang rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam 3 kalimat:
Rangkaian AC mengalirkan arus dan tegangan yang berubah sesuai waktu dalam dua arah, dihasilkan oleh generator AC berbentuk gelombang sinus dengan frekuensi tertentu. Besaran-besaran pada arus dan tegangan AC meliputi nilai sesaat, maksimum, rata-rata, efektif, dan puncak-puncak yang dihitung menggunakan rumus
Dokumen tersebut membahas tiga metode analisis rangkaian listrik yaitu analisis node, analisis mesh, dan analisis arus cabang. Metode-metode tersebut digunakan untuk menentukan parameter seperti arus, tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING SENI MUSIK KELAS 1 CP 032 REVISI 2025 KURIKU...AndiCoc
Modul Pembelajaran Deep Learning Seni Musik Kelas 1 Kurikulum Merdeka 2025/2026
Capaian Pembelajaran Nomor 032/H/KR/2024
Peserta didik mengidentifikasi dan merespon unsur-unsur bunyi musik nada dan irama baik yang menggunakan anggota tubuh maupun yang menggunakan alat musik ritmis dan melodis.
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Mengidentifikasi lagu nasional dan lagu daerah melalui kegiatan bernyanyi bersama.
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 1 CP 032 REVISI 2...AndiCoc
Modul Pembelajaran Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 1 Kurikulum Merdeka 2025/2026
Capaian Pembelajaran Nomor 032/H/KR/2024
Peserta didik mengidentifikasi dan menghargai identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah dan sekolah.
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Mengenal dan menerima identitas diri.
Evaluasi Growing Together April 2025 "Passion of Jesus #2"SABDA
Paskah sebentar lagi! Bagaimana persiapannya? Mari kita hayati dan maknai Paskah bersama-sama dengan merenungkan arti pengorbanan Yesus Kristus dalam Kelompok Growing Together April 2025 dengan tema "Passion of Jesus #2".
Silahkan akses arsip kelas SABDA MLC lainnya di situs:
live.sabda.org
pesta.org
dan YouTube Channel:
SABDA Alkitab
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 1 CP 032 REVISI 2...AndiCoc
Modul Pembelajaran Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 1 Kurikulum Merdeka 2025/2026
Capaian Pembelajaran Nomor 032/H/KR/2024
Peserta didik mengidentifikasi dan menghargai identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, hobi, bahasa, serta agama dan kepercayaan di lingkungan rumah dan sekolah.
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Mengenal dan menerima identitas diri.
MODUL PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BAHASA INDONESIA KELAS 1 CP 032 REVISI 2025 ...AndiCoc
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Pembelajaran Deep Learning Kurikulum Merdeka 2025/2026
Capaian Pembelajaran Nomor 032/H/KR/2024
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Menyimpulkan informasi dalam teks cerita bergambar.
1.2 Mengenali bentuk dan melafalkan bunyi abjad.
1.3 Merangkaikan bunyi pada Suku kata ‘bo’, ‘bi ’, dan ‘ba’.
1.4 Membaca kombinasi abjad pada suku kata yang diawali dengan huruf ‘b’.
1.5 Memperkenalkan diri dan benda kesukaan.
1.6 Menuliskan nama sendiri.
Materi Seminar AITalks: AI dan Organisasi AndaSABDA
Kehadiran AI mengubah banyak hal, termasuk cara menjalankan organisasi/yayasan Kristen. Haruskah pemimpin Kristen mengambil langkah tegas untuk mentransformasi organisasinya dengan memanfaatkan AI? Apa akibatnya kalau pemimpin cari aman dan mempertahankan cara-cara lama?
Silahkan akses arsip kelas SABDA MLC lainnya di situs:
live.sabda.org
pesta.org
dan YouTube Channel:
SABDA Alkitab
Dalil Historis tentang Imam Ke-12: Kritik dan Analisis Akademis atas Doktrin ...zahraishkah
Dalil Historis tentang Imam Ke-12
Presentasi ini membahas secara kritis dalil-dalil historis mengenai Imam ke-12 dalam tradisi Syiah Imamiyah, khususnya eksistensi Imam Mahdi (Muhammad bin Hasan al-Askari). Materi mengupas isu-isu kontroversial seputar kelahiran, identitas, dan keberadaan Imam Mahdi berdasarkan sumber-sumber primer Syiah serta pandangan kritis akademisi.
Beberapa poin utama yang diangkat meliputi:
1. Inkonsistensi riwayat tentang kelahiran dan identitas ibu Imam Mahdi.
2. Perbedaan pendapat internal di kalangan Syiah mengenai tanggal kelahiran dan proses ghaibah (persembunyian).
3. Kritik terhadap narasi supernatural dan mukjizat yang dikaitkan dengan kelahiran Imam Mahdi.
4. Analisis historis tentang peran para wakil (sistem perwakilan) dan evolusi doktrin imamah setelah wafatnya Hasan al-Askari.
5. Penilaian kritis terhadap manfaat dan rasionalitas konsep "imam ghaib" serta dampaknya terhadap praktik sosial-politik komunitas Syiah.
6. Perbandingan dengan doktrin kepemimpinan dalam tradisi Sunni.
Presentasi ini merangkum hasil telaah buku "Akademisi Syiah Menggugat Imamah" karya Muhammad Irfanudin Kurniawan, yang menyoroti lemahnya dasar historis dan teologis konsep Imam ke-12, serta menekankan pentingnya dialog kritis dan objektif dalam memahami perbedaan mazhab Islam.
Cocok untuk mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum yang ingin memahami secara mendalam problematika sejarah dan teologi seputar Imam Mahdi dalam Syiah.
2. 1. Algoritma
• Algoritma adalah langkah-langkah proses yang disusun
secara logis dan berurutan untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan tepat.
• Algoritma digunakan sebagai panduan langkah demi
langkah untuk menuliskan program.
• Jika algoritma yang dibuat salah, maka penulisan
programnya akan salah juga. Karena itu, algoritma
sangat penting untuk dipelajari dan dikuasai dengan
baik.
• Jika sudah terbiasa menggunakan algoritma untuk
menulis program, maka semakin lama, kita dapat
dengan mudah menulis progam, karena konsep
algoritma sudah dikuasai dengan baik.
3. Kriteria algoritma
• Kriteria algoritma adalah sebagai berikut :
– Setiap langkah harus jelas dan pasti
– Jumlah langkah harus berhingga atau harus
selesai.
– Ditulis dengan kalimat yang mudah dipahami
sehingga tidak menimbulkan arti ganda.
– Tuliskan dengan logika yang benar dan terstruktur
– Semua operasi atau proses disebutkan dengan
jelas.
4. Penyajian Algoritma :
Algoritma dapat disajikan dengan dua cara :
• Secara Tulisan, yaitu menuliskan deskripsi urutan
langkah-langkah penyelesaian masalah
• Flowchart, yaitu menggambarkan algoritma dengan
simbol-simbol menurut urutan proses
5. Contoh :
Buatlah Algoritma untuk menghitung nilai y dari
persamaan y = 6a + 2b
Penyelesaian :
Untuk mendapatkan nilai y, maka nilai a dan b harus
diketahui lebih dahulu. Nilai a dan b diperoleh
dengan menginput ke dalam program melalui
keyboard. Kemudian a dikalikan dengan 6 dan b
dikalikan dengan 2. Hasil perkaliannya kemudian
dijumlahkan untuk mendapatkan nilai y.
6. Algoritma :
– Mulai
– Deklarasikan variabel y, a, dan b
– Input Nilai a dan b
– Hitung nilai y = 6a + 2b
– Cetak nilai y
– Selesai
7. 2. Flowchart
Dipakai sebagai alat bantu untuk menggambarkan aliran
proses di dalam program berdasarkan algoritma
penyelesaian masalah.
Flowchart dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Simbol arah aliran proses; dipakai untuk menyatakan
arah aliran proses program.
2. Simbol proses; menunjukkan jenis operasi pengola-
han data dalam suatu program.
3. Simbol Input-output; menyatakan jenis peralatan
yang digunakan sebagai media input atau output.
8. Simbol Arah Proses
• Simbol arah aliran proses
• Simbol untuk keluar – masuk atau
penyambungan proses pada lembar /
halaman yang berbeda.
• Simbol untuk keluar – masuk atau
penyambungan proses dalam lembar
/ halaman yang sama.
9. Simbol Proses Data
• Simbol yang menunjukkan pengolahan
data yang dilakukan oleh komputer
• Simbol yang menunjukkan proses
pengolahan yang tidak dilakukan oleh
komputer
• Simbol yang menyatakan proses
pengambilan keputusan dengan
mengecek suatu kondisi apakah salah
atau benar.
10. • Simbol untuk mempersiapkan
variable penyimpanan yang akan
digunakan sebagai tempat
pengolahan data di dalam memori
• Simbol untuk menyatakan
permulaan atau akhir dari suatu
program
• Simbol yang menunjukkan bahwa
data di dalam symbol ini akan
disimpan secara manual
11. Simbol Input-output
• Symbol yang menyatakan input dari
keyboard atau output ke layar atau ke
harddisk.
• Symbol yang menyatakan input berasal
dari harddisk atau output ditulis ke
harddisk
• Symbol yang menyatakan peralatan
output yang digunakan yaitu layar,
plotter, printer, dan sebagainya
• Symbol untuk menyatakan input
berasal dari mesin jumlah/hitung
12. 3. Kontrol Program
• Perintah if digunakan
untuk memeriksa se-
buah kondisi.
• Jika kondisi tersebut
benar, maka kerjakan
pernyataan di bahwa
perintah if.
• Jika kondisi bernilai
salah, maka lanjutkan
proses lainnya setelah
end.
Bentuk perintah :
If <kondisi>
< pernyataan >
end
1. If-end
14. Bentuk Perintah :
If <kondisi-1>
<pernyataan-1>
else
<pernyataan-2>
end
• Perintah if-else-end digunakan
untuk memeriksa sebuah
kondisi.
• Jika kondisi tersebut benar,
maka kerjakan perintah di
bawah perintah if.
• Jika kondisi bernilai salah,
maka kerjakan perintah di
bawah else.
2. If-else-end
15. Flowchart : Contoh:
clc;
disp('Contoh Program If-
else-end')
n = input('Input n= ');
if n<5
disp('n lebih kecil dari
5')
else
disp('n lebih besar
sama dengan dari 5')
end
16. Bentuk perintah :
If kondisi-1
<pernyataan-1>
Else if kondisi-2
<pernyataan-2>
……
……
Else kondisi-n
<pernyataan-n>
Else
<pernyataan-n+1>
End
3. If-else if-else-end
Perintah if-else-end digunakan untuk memeriksa
dua buah kondisi atau lebih.
17. Penjelasan
• Jika kondisi-1 benar, maka kerjakan <pernyataan-1>.
• Jika kondisi-1 bernilai salah, maka periksa kondisi-2.
• Jika kondisi-2 benar, maka kerjakan <pernyataan-2>.
• Jika kondisi-2 bernilai salah, maka periksa kondisi-3. Jika
kondisi-3 benar, maka kerjakan <pernyataan-3>
• Jika kondisi bernilai salah, maka periksa kondisi
selanjutnya hingga kondisi ke-n.
• Jika semua kondisi bernilai salah, maka kerjakan
perintah dibawah else.
18. Contoh :
clc;
disp('Contoh Program IF-elseif-else-end')
disp(' ')
n = input('Input n= ');
if n<5
disp('n lebih kecil dari dengan 5')
Else if n>5
disp('n lebih besar dari 5')
else
disp('n sama dengan 5')
end
19. Kontrol For
Digunakan untuk melakukan perulangan sebanyak n kali,
mulai n1 hingga n2.
Bentuk perintah :
For nama_var= n1: inkrimen : n2
<pernyataan-1>
End
<pernyataan-2>
n1 adalah nilai awal perulangan
n2 adalah nilai akhir perulangan
Inkrimen adalah jarak pertambahan nilai
20. Penjelasan :
<pernyataan-1> akan dikejakan sebanyak n kali mulai
dari n1 hingga n2. Setelah selesai, maka akan
mengerjakan <pernyataan-2> dan seterusnya.
Flowchart :
21. Contoh :
• for n=1:1:10 artinya perulangan dilakukan mulai dari
nilai n=1 hingga n=10 dengan pertambahan 1.
• for k=10:-1:1, artinya perulangan dilakukan mulai
dari nilai k=10 hingga n=1 dengan pertambahan -1.
• for i=2:3:20, artinya perulangan dilakukan mulai nilai
dari i=2 hingga n=20 dengan pertambahan 3.
22. Contoh :
Buatlah flowchart dan program untuk mencetak dan
menjumlahkan deret bilangan 1 hingga n dengan rumus
m = 1 + 2 + 3 + … + … + … n
Algoritma program:
Step 1: Definisikan jumlah nilai awal = 0
Step 2: input nilai n
Step 3: Buat perulangan for mulai dari k=1 hingga k=n, for
k=1:1:n
Step 4: Hitung nilai m = m + k
Step 5: Ulangi Step 2
Step 6: Cetak nilai n
23. %Perulangan for
%Mencetak dan menjumlahkan angka 1 hingga n.
clc;
a=[]; % Tentukan variabel vektor a
m=0; %nilai awal penjumlahan
n=input('Input nilai n = ');
for k = 1:1:n
a(k) = k;
m=m+k;
end
disp(['Deret = ',num2str(a)])
disp(['Jumlah = ',num2str(m)])
25. Contoh :
Buatlah algoritma dan program untuk
menghitung n ! (n faktorial).
Rumus :
n! = n x (n-1) x (n-2) x (n-3) x … x 2 x 1
26. Algoritma program:
Step 1: input nilai n
Step 2: Buat perulangan for mulai dari k=n-
1 hingga k=1, for k=n-1:-1:1
Step 3: Hitung nilai n = n x k
Step 4: Ulangi Step 2
Step 5: Cetak nilai n
27. Program :
% Loop for
% Untuk menghitung n Faktorial
% ================================
clc;
n=input('Input nilai n = ');
for i = n-1:-1:1
n = n*i;
end
disp(['n ! =',num2str(n)])
28. 2. Buatlah program untuk menghitung nilai
Permutasi dengan rumus :
!
( )!
r
n
n
P
n r
Algoritma program:
1.Input nilai n
2.Input nilai r
3.Hitung m=n-r
4.Hitung n!
5.Hitung m!
6.Hitung Permutasi P=n/m
7.Cetak P
29. Program :
% Loop for untuk menghitung Permutasi
% =================================
clc;
disp('Program untuk menhitung Permutasi')
n=input('Input nilai n = ');
r=input('Input nilai r = ');
m=n-r;
for i = n-1:-1:1
n = n*i;
End
30. %Hitung faktorial (n-r)!
for i = m-1:-1:1
m = m*i;
End
%Hitung Permutasi
p=(n/m);
%Cetak hasil perhitungan
disp(['n ! =',num2str(n)])
disp(*‘(n - r)! =',num2str(m)])
disp(['P =',num2str(p)])
31. 3. Buat program untuk menghitung Nilai combinasi.
Rumus :
Algoritma program :
1.Input nilai n
2.Input nilai r
3.Hitung m=n-r
4.Hitung n!
5.Hitung m!
6.Hitung r!
7.Hitung Combinasi C = n/(m.r)
8.Cetak C
!
( )! !
r
n
n
C
n r r
32. Program :
% Loop for untuk menghitung n Combinasi
% ================================
clc;
disp('Program untuk menghitung Permutasi')
n=input('Input nilai n = ');
r=input('Input nilai r = ');
m=n-r;
for i = n-1:-1:1
n = n*i;
End
33. %Hitung faktorial (n-r)!
for i = m-1:-1:1
m = m*i;
end
for i = r-1:-1:1
r = r*i;
end
c=n/(m*r);
disp(['n ! =',num2str(n)])
disp(['n - r)! =',num2str(m)])
disp(['C ! =',num2str(c)])
34. 4. Buatlah program untuk menghitung Deret
Fibonacci dengan pola 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21,
34,…., kemudian jumlahkan semua bilangan.
Rumus :
0
( ) 1
( 1) ( 2)
F n
F n F n
Untuk n =1
Untuk n =2
Untuk n >2
35. Algoritma :
1. Input nilai n
2. Definisikan nilai awal, F=[0 1]
3. Definisikan nilaw awal jumlah, JF=1
4. Buat perulangan untuk i=3 hingga n
5. Hitung deret, F(i) = F(i-1) + F(i-2)
6. Jumlahkan deret, JF=JF+F(i)
7. Ulangi langkah 4
8. Cetak deret Fibonacci F dan jumlahnya JF
36. Program :
% Loop for
% Untuk menghitung Deret Fibonacci
%
================================
clc;
disp('Program untuk Menghitung Deret
Fobonacci')
n=input('Input nilai n = ');
F=[0 1];
JF=1;
37. for i = 3:1:n
F(i)=F(i-1)+F(i-2);
JF=JF+F(i);
end
disp(['F = ',num2str(F)])
disp(['Jumlah = ',num2str(JF)])
38. 3. Kontrol while-end
Ulangi soal 4 dengan menggunakan kontrol while-end.
Algoritma :
1. Input nilai n
2. Definisikan nilai awal, F=[0 1]
3. Definisikan nilai awal jumlah, JF=1
4. Definisikan nilai awal i=3
5. Buat perulangan while untuk i >=3 hingga n
6. Hitung deret, F(i) = F(i-1) + F(i-2)
7. Jumlahkan deret, JF=JF+F(i)
8. Tambahkan variabel i dengan 1, i= i + 1
9. Ulangi langkah 5
10. Cetak deret Fibonacci F dan jumlahnya JF
39. Program :
% Loop while
% Untuk menghitung Deret Fibonacci
% ================================
clc;
disp('Program untuk Menghitung Deret
Fobonacci')
n=input('Input nilai n = ');
F=[0 1];
JF=1;i=3;
41. 4. Kontrol Break dan Continue
• Buat program untuk menginput data n
maksimum 10. Jika lebih, maka hentikan
proses. Jika kurang dari 10, lanjutkan proses.
Untuk i=1 s/d 5, proses perintah dalam
perulangan, Jika i>5, keluar dari loop
42. Program :
clc;
disp('Contoh Penggunaan break dan continue')
disp('=================================')
disp(' ')
n=input('Input nilai n (maks 10) = ');
if (n>10)
disp('Anda menginput data lebih dari 10')
break;
end
43. for i=1:n
if (i<=5)
fprintf('Nilai %i lebih kecil atau sama
dengan dari 5 n',i);
continue;
end
fprintf('Nilai %i. lebih besar dari 5 n',i);
end
44. Latihan :
1. Buat program untuk menghitung luas,
keliling, dan volume balok.
2. Buat program untuk menghitung n faktorial
dengan menggunakan kontrol while-end.
3. Buat program untuk menghitung y=x2 untuk
nilai x=-n sampai n